Selasa, 14 Maret 2017

FORMULIR Anggota

Ketua OKK BPP PORMAS Ormas MKGR
Nama : Dixxy F.
Telp   : 0813-1116-0607




Selasa, 07 Maret 2017

Kontak

DPP ORMAS MKGR    <<------  Klik this link for Google Map

Alamat: Jl. Danau Tondano A4, Bendungan Hilir, RT.1/RW.4,
 Bend. Hilir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10210

Telepon: 0813-1116-0607
               (Dexy - Ketua OKK Pormas Ormas MKGR)

Provinsi: Jakarta

Atribut





PDF Loreng Pormas
https://drive.google.com/file/d/1Ao4OOm5qI3D-SOvdmnGxnqOTYMuEH0lo/view?usp=sharing






















Hipne

HYMNE ORMAS MKGR
Do = D ; 4/4
Maestro
L : M. Isfanhari
S : Anang Hanani

Berpayung emas Pancasila
Ormas MKGR melangkah
Bersama Rakyat Indonesia
Menuju satu cita-cita
Syimphony Ormas MKGR
Harmonis senandungkan lagu
Bakti suci dianugrahkan
Kepada Bangsa dan Negara
Maju terus Ormas MKGR
Cahya nan terang menanti
Songsong dengan kebersamaan
Harapan jadi kenyataan


Mars

MARS ORMAS MKGR
Tempo 2/4
Lagu / Syair : Anwar Syah

Berkibarlah Panji kita
MKGR Ormasnya
Musyawarah Gotong Royong
Dasar perjuangannya
Tegakkan lah Panji kita
Pengawal Pancasila
Pendukung pengamal setia
MKGR bahagia

Reff.
MKGR milik Rakyat
Maju berjuang pantang mundur
Menuju Indonesia jaya
Adil dan makmur


Kiprah

KIPRAH ORGANISASI

K Kesinambungan
I Idealisme
P Percaya Diri
R Realistik, Pragmatik, Dinamik
A Asas Pancasila yang diamalkan dengan Panca Moral Ormas MKGR
H Hikmah perjuangan yang tidak mengenal menyerah dan putus asa.


KIPRAH Ormas MKGR ini bermakna bahwa dalam mengemban tugas organisasi, Ormas MKGR harus diarahkan agar tercapai sasaran sebagai berikut :

KESINAMBUNGAN dan keberadaan organisasi dalam persepektif sejarah dan dimensi waktu yakni masa lalu, hari ini dan masa mendatang merupakan satu kesatuan yang saling mengisi satu sama lainnya.

IDEALISME nasional yang berupa tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 terus menerus diperjuangkan hingga terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa.

PERCAYA DIRI sendiri merupakan modal yang mutlak bagi kelanjutan perjuangan tanpa pamrih dan bebas dari rasa ketergantungan dan belas kasihan orang lain, kecuali mengharapkan ridho Allah semata.

REALISTIK, Pragmatik, Dinamik merupakan sikap yang diwujudkan dalam melaksanakan setiap langkah kebijaksanaan organisasi apabila dihadapkan dengan berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan.

ASAS PANCASILA yang dilaksanakan oleh Ormas MKGR dalam kehidupan sehari hari dengan ajaran Panca Moral Ormas MKGR sebagai wujud nyata dari pengamalan Pancasila tersebut.

HIKMAH perjuangan senantiasa mewarnai setiap tahap yang dicapai sehingga tidak kecewa ketika mengalami kegagalan dan tidak sombong ketika megalami keberhasilan, melainkan semuanya itu hikmah diambil dan kearifannya.


3 A

3 A (ASUH, ASAH dan ASIH)

     Dengan menyadari bahwa Ormas MKGR sebagai organisasi kemasyarakatan yang menghimpun dan mengatur manusia dengan segala watak, gaya dan seleranya untuk diarahkan kepada satu tujuan tertentu, maka diperlukan tuntutan sikap kebersamaan yang mampu meredam setiap kemungkinan  terjadinya benturan kepentingan antara satu dengan lainnya. Untuk itu diangkatlah nilai budaya yang mempunyai akar dari Bumi Nusantara ini. Diantara tuntutan sikap tersebut adalah saling Asuh, Asah dan Asih atau disingkat dengan sebutan 3 A.

PANCA MORAL

PANCA MORAL (PAMOR) ORMAS MKGR

1. CINTA
Ormas MKGR terus meningkatkan kecintaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Kasih Sayang terhadap sesama manusia sebagai panggilan mutlak bagi setiap warga Ormas MKGR

2. JUJUR
Ormas MKGR dengan segala kejujuran, kebenaran dalam kata dan perbuatan, dengan ikhlas mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

3. BERANI
Ormas MKGR bersikap berani dalam kata dan perbuatan, membela dan melindungi Rakyat, Negara dan Bangsa Indonesia.

4. MUSYAWARAH
Ormas MKGR memelihara dan mengembangkan demokrasi Pancasila dengan senantiasa bermusyawarah secara kekeluargaan dan gotong royong untuk kepentingan bersama

5. KARYA NYATA
Ormas MKGR dengan karya nyata berusaha membangun Negara dan Bangsa dengan Ridho Tuhan Yang Maha Esa.


5 Garis

LIMA GARIS (LARIS) ORGANISASI
Ormas MKGR dalam menjalankan tugas organisasi menempuh Lima Garis, yaitu : Garis Kesadaran, Garis Persatuan, Garis Komunikasi, Garis Kerakyatan, dan Garis Ketahanan Nasional.

1. GARIS KESADARAN
Setiap gerak dan langkah organisasi maupun anggota Ormas MKGR harus berdasarkan kesadaran. Dalam Ormas MKGR tidak ada paksaan, tekanan dan ancaman. Semua pelaksanaan program organisasi dan tindakananggotanya semata-mata karena sadar akan hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawab masing masing.Dengan kesadaran itu anggota Ormas MKGR rela melaksanakan sesuatu yang berguna tanpa mempertanyakan untung ruginya secara pribadi, tetapi semata-mata ingin mempersembahkan Karya Nyata sebagai amal saleh dan untuk kebahagiaan bersama.

2. GARIS PERSATUAN
Setiap tindakan yang diambil oleh organisasi maupun oleh anggotan harus selalu ditunjukan dan atas dasar persatuan dan kesatuan. Ini berarti bahwa segala pelaksanaan program maupun perbuatan anggota tidak boleh berakibat timbulnya perpecahan baik dalam lingkungan organisasi sendiri maupun di kalangan masyarakat luas.

3. GARIS KOMUNIKASI
Dalam memikirkan dan mengambil tindakan untuk dan atas nama Ormas MKGR, para pimpinan atau anggota organisasi harus senantiasa berkomunikasi atau dengan kata lainnya agar jangan sampai terputus komunikasi baik lahiriah maupun bathiniah.

4. GARIS KERAKYATAN
Apapun yang hendak dilakukan atau tidak dilakukan oleh Ormas MKGR sebagai organisasi maupun anggota selaku
pribadi harus senantiasa menuju dan membawa manfaat bagi rakyat. Jika ada masalah yang berbeda dan bertentangan, maka yang dipilih Ormas MKGR adalah masalah yang menguntungkan dan memenangkan kepentingan rakyat, sebab Ormas MKGR adalah organisasi rakyat yang lahir dari dan untuk rakyat.

5. GARIS KETAHANAN NASIONAL
Semua gerak langkah Ormas MKGR harus mempunyai arti dan peranan untuk memperkokoh Ketahanan Nasional yakni tumbuhnya kekuatan Bangsa Indonesia dalam segala bidang sehingga dapat mengatasi rongrongan, baik dari dalam maupun dari luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Arti LAmbang

ARTI MAKNA LAMBANG ORMAS MKGR

A. 1. PERISAI SEGI LIMA
Artinya : Pancasila/Panca Moral Ormas MKGR

2. SINAR BINTANG BERJUMLAH 45
Artinya : Semangat Proklamasi tahun 1945 dan Undang Undang Dasar 1945.

3. KAPAS BERJUMLAH 8
Artinya : melambangkan bulan ke 8 (Agustus)

4. PADI BERBUTIR 17
Artinya : melambangkan tanggal 17

B. MAKNA KE I
1. GAMBAR PADI
Melambangkan kaum Tani, Pangan dan Kemakmuran.

2. GAMBAR KAPAS
Melambangkan kaum Buruh, Sandang dan Keadilan

3. GAMBAR BERINGIN
Melambangkan Pengayoman, Kepribadian Indonesia dan Demokrasi.

C. MAKNA KE II
1. PADI, KAPAS, BERINGIN
Melambangkan cita-cita Ormas MKGR untuk mewujudkan Masyarakat yang ADIL, MAKMUR,
BERKEPRIBADIAN INDONESIA dan PENGAYOMAN dimana Rakyat akan merasa bebas dari segala bentuk penderitaan.

2. BINTANG SEGI LIMA
Melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

KESIMPULAN
Gambar Ormas MKGR bermakna (A+B+C), bahwa dengan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 dan berdasarkan Pancasila, berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945, Ormas MKGR selalu mengayomi rakyat untuk mencapai masyarakat bangsa Indonesia yang adil dan makmur serta di ridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa.


Visi Mis

Visi Misi

Visi Ormas MKGR
  1. Terwujudnya kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang adil, makmur, sejahtera, merata
    materiil dan spiritual, mengembangkan kehidupandemokrasi yang menjunjung tinggi dan menghormati
    kebenaran, keadilan, hukum, dan hak asasi manusia.
     
  2. Terwujudnya Ormas MKGR yang kuat, berwibawa,bersatu, mandiri, demokrasi, mengakar di tengah-tengah
    rakyat, religius, berwawasan kebangsaan dan persatuan nasional.
Misi Ormas MKGR

1. Mengamalkan, mengamankan dan mempertahankan Pancasila sebagai Ideologi         
    Negara.
2. Mempertahankan bentuk Negara Kesatuan RepublikIndonesia yang berdaulat.
3. Mewujudkan masyarakat Indonesia yang demokrasi,aman, tenteram dan sejahtera.
4. menegakkan supremasi hukum, keadilan dan kebenaranserta memegang teguh etika 
   dan moral yang bersumberdari ajaran agama dan budaya.
5. Mewujudkan pembangunan untuk kesejahteraan rakyatdalam kerangka 
    memperkokoh Negara Kesatuan RepublikIndonesia.
6. Memajukan kebesaran Bangsa di berbagai kehidupanyang meliputi ideologi, Politik, 
    Ekonomi, Sosial, Budayadan Pertahanan Keamanan.
7. Menggalang persahabatan serta kerjasama antar bangsabangsasedunia atas dasar 
    saling hormat menghormatisebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.
8. Menghimpun massa rakyat dari berbagai kalangan luassesuai dengan fungsi dan 
    profesinya serta menyalurkan kehendak dan aspirasi rakyat secara konstitusi.
9. Membangun cita dan citra Ormas MKGR untuk meraihsimpati dan kepercayaan 
    rakyatdengan semboyan “Sekali Ormas Tetap Ormas” yang mengabdi pada 
    kepentingan rakyat.
10. Membangun dan mengembangkan loyalitas dan militansikader Ormas MKGR 
      untuk berpartisipasi

Sejarah

SEKILAS TENTANG PORMAS dan ORMAS MKGR

1. PORMAS (Pelopor Massa) terlahir bersama terbentuknya Ormas MKGR (Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong) lahir pada tanggal 3 Januari 1960. PORMAS merupakan ujung tombak Ormas MKRG dalam membumikan PANCASILA dan kebijakan-kebijakan Ormas MKGR kepada masyarakat. ORMAS MKGR yang dalam perkembangannya kemudian pada tahun 1985 diatur dan terikat oleh UU No. 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

2. Ketua Umum DPP MKGR sejak kelahirannya tahun 1960 sampai 1991 adalah Mayjen TNI (Purn) R.H. Sugandhi. Pada Mubes I tahun 1978, Drs. H. Akmal Sinin, terpilih sebagai Sekretaris Jenderal MKGR. Pada Mubes II tahun 1984 Drs. H.M. Irsyad Sudiro terpilih sebagai Sekretaris Jenderal dan pada Mubes III tahun 1989 terpilih kembali sebagai Sekretaris Jenderal DPP MKGR. Sebagai pendiri
MKGR bersama-sama dengan pimpinan TNI AD dan tokoh nasional lainnya, R.H. Sugandhi turut serta membidani kelahiran Sekber GOLKAR (Sekretariat Bersama Golongan Karya) pada 20 Oktober 1964. Sampai akhir hayatnya beliau tetap menjadi tokoh Golkar. R.H. Sugandhi pernah menjadi ajudan Presiden Soekarno, sedang jabatan kenegaraan yang pernah diembannya adalah Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung RI.

3. Kelahiran MKGR terjadi secara alamiah dari panggilan sejarah, tidak lewat upacara yang disambut oleh para pejabat tinggi atau orang-orang berpengaruh. Yang ikut menyaksikan kelahiran bayi MKGR ini antara lain Thoyib Pardjojo, seorang petani bunga dari Kampung Kebon Jeruk di pinggiran Kota Jakarta, dan Abas Tarwi seorang anggota Polisi berpangkat Bintara. Menurut pengakuan Pak Gandhi, mereka itu selanjutnya ikut menimang-nimang bayi MKGR.

4. Pada tahun 1960-an suhu perpolitikan di tanah air memanas. Persengketaan politik dan gesekan sosial meningkat bahkan menjalar di berbagai daerah. Pengaruh PKI menginfiltrasi di hampir semua lini kemasyarakatan dan pemerintahan. PKI memotori gerakan yang agitatif dan provokatif, bahkan menyerukan dibentuknya angkatan ke-5 yaitu dipersenjatainya kaum tani dan buruh pabrik. Untuk
membendung pengaruh komunis ini, kekuatan Tri Karya (MKGR, KOSGORO, SOKSI) bersama-sama dengan pimpinan Angkatan Darat, tokoh-tokoh pemuda,agamawan, guru, cendekiawan, buruh, dan petani membentuk front anti komunis. Pemberontakan G30S/PKI
mengalami gagal total. Bersama-sama dengan rakyat dan TNI, MKGR ikut terpanggil menyelamatkan bangsa ini dari ambang perpecahan, permusuhan dan kehancuran. Tak lama berselang terjadi pergantian pemerintahan dari Orde Lama ke Orde Baru.

5. Pada Oktober 1969 diadakan restrukturisasi dan konsolidasi Sekber GOLKAR yang kemudian melahirkan 7Kino (Kelompok Induk Organisasi), yaitu : MKGR, KOSGORO, SOKSI, GAKARI, Profesi, Ormas Hankam, dan Karya Pembangunan. Sekber GOLKAR inilah yang menjadi cikal bakal GOLKAR sebagai Partai Politik yang kemudian menjadi mesin politik yang disegani di tanah air.

6. Setelah Bapak Pendiri MKGR, R.H. Sugandhi, wafat pada 25 Juli 1991, Ketua Umum DPP MKGR dijabat sementara
oleh Ny. Siti Aminah Sugandhi (Ny. Mien Sugandhi). Kemudian pada tahun 1994 dalam MUBES IV MKGR Ny. Mien Sugandhi terpilih sebagai Ketua Umum DPP MKGR untuk masa bakti 1994-1999 didampingi Sekretaris Jenderal Ir. Abdullah Puteh, M.Si. Jabatan pemerintahan yang pernah dipegang oleh Ny. Mien Sugandhi adalah Menteri Negara Urusan Peranan Wanita pada Kabinet Presiden Soeharto.


7. Pada tanggal 24 September 1998 terjadi situasi politik yang dramatis ketika Ny. Mien Sugandhi secara sepihak –tidak melewati mekanisme organisasi– mendeklarasikan berdirinya Partai MKGR di Jakarta dan menyatakan dirinya sebagai Ketua Umum Partai MKGR. Hal ini membawa konsekwensi serius berkenaan dengan amanat mendiang R.H. Sugandhi yang menegaskan, bahwa: “MKGR adalah ormas. Sekali ormas tetap ormas, forever…”. Ini berarti langkah politik Ny. Mien Sugandhi jelas-jelas mengingkari ajaran orisinil Bapak Pendiri MKGR R.H. Sugandhi, sehingga tidak bisa lagi dipertahankan sebagai Ketua Umum MKGR.

JABATAN KETUA MKGR DAN PORMAS MKGR
Priode :
Ketua Umum MKGR
Ketua PORMAS MKGR

Priode :
Ketua Umum MKGR
Ketua PORMAS MKGR

Priode :
Ketua Umum MKGR

Ketua PORMAS MKGR
. © . .. .